Danau Sentarum di Kalimantan Barat memukau wisatawan dengan danau musiman yang luas, keanekaragaman hayati unik, dan tradisi masyarakat Dayak di sekitarnya.
Danau Sentarum, sebuah kawasan perairan unik di Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, merupakan keajaiban alam yang tersembunyi di tengah hutan hujan tropis Kalimantan.
Dikenal sebagai danau musiman, Danau Sentarum terisi penuh selama 10 bulan dalam setahun, menjadi pemasok utama aliran Sungai Kapuas.
Pada dua bulan tersisa, airnya surut, membentuk kolam-kolam kecil yang menjadi habitat bagi berbagai ikan air tawar. Keindahan dan keunikan Lokasi Danau Sentarum menjadikannya destinasi favorit bagi para petualang alam dan pecinta keanekaragaman hayati.
Taman Nasional Danau Sentarum: Ekosistem Alami yang Mengagumkan
Taman Nasional Danau Sentarum (TNDS) menjadi surga bagi berbagai spesies tumbuhan, hewan, dan ikan langka. Kawasan ini membentang seluas lebih dari 80.000 hektar dan terdiri dari lebih dari 80 danau kecil yang berfungsi sebagai penampung air hujan untuk Sungai Kapuas.
Ekosistem unik ini menjadi tempat hidup bagi flora dan fauna yang sangat beragam dan berperan penting dalam keseimbangan lingkungan Kalimantan.
1. Keindahan Lanskap dan Air Jernih Berwarna Khas
Danau Sentarum memiliki keunikan alam yang sulit ditemui di tempat lain. Airnya yang berwarna kemerahan dihasilkan oleh kandungan tannin dari hutan gambut di sekitarnya.
Saat musim hujan tiba, air danau naik dan menggenangi hutan sekitarnya hingga mencapai kedalaman 6-15 meter, menciptakan lanskap yang memukau.
Selain itu, perbukitan hijau yang mengelilingi TNDS, terutama saat senja, menghadirkan pemandangan matahari terbenam yang indah, memantulkan warna jingga dan merah di permukaan air yang tenang.
2. Kekayaan Keanekaragaman Hayati
Danau Sentarum adalah rumah bagi lebih dari 265 jenis ikan air tawar, termasuk spesies langka seperti ikan arwana merah yang bernilai ekonomi tinggi. Di kawasan TNDS, terdapat pula 147 jenis mamalia, termasuk orangutan, bekantan, dan macan dahan yang langka.
Tak hanya itu, ada 310 jenis burung, termasuk spesies yang dilindungi secara internasional seperti bangau tongtong dan burung enggang. TNDS juga memiliki 154 jenis anggrek, serta tanaman-tanaman unik yang hanya ditemukan di Kalimantan.
Tidak hanya ekosistem air, kawasan ini juga menyimpan keragaman reptil, dengan 31 jenis reptil seperti buaya muara dan buaya seyolong.
Bahkan, terdapat dugaan bahwa buaya katak, yang dianggap punah selama lebih dari 150 tahun, masih bisa ditemukan di TNDS, menjadikan kawasan ini sebagai salah satu situs paling unik untuk konservasi dan penelitian keanekaragaman hayati.
3. Sumber Madu Hutan yang Terkenal
Danau Sentarum juga terkenal sebagai salah satu penghasil madu hutan alami di Indonesia. Sejak tahun 2007, madu yang dihasilkan dari kawasan hutan TNDS telah memperoleh sertifikat Sistem Pangan Organik dari BIOCERT, menjadikannya produk bernilai tinggi.
Masyarakat sekitar melakukan pemanenan madu secara hati-hati dan tradisional, menjaga kualitas serta keaslian produk. Madu yang dihasilkan memiliki cita rasa khas yang alami, yang banyak diminati oleh wisatawan domestik maupun internasional.
4. Danau Musiman yang Unik
Danau Sentarum merupakan danau musiman yang menjadi pemasok air utama bagi Sungai Kapuas. Selama musim penghujan, kawasan danau seluas ribuan hektar ini akan terisi air, sementara pada musim kemarau, airnya surut, meninggalkan kolam-kolam kecil.
Masyarakat lokal memanfaatkan musim kemarau untuk menangkap ikan, karena ikan-ikan kecil akan terjebak di kolam dangkal, memudahkan proses penangkapan.
Keunikan dan dinamika musiman ini menjadikan Danau Sentarum sebagai tempat wisata edukatif, mengajarkan pengunjung tentang fenomena alam dan siklus kehidupan.
Masyarakat Lokal dan Kehidupan Tradisional
Danau Sentarum merupakan bagian penting dari kehidupan masyarakat Dayak yang tinggal di sekitar kawasan, termasuk suku Dayak Iban, Sebaruk, dan Kenyah.
Mereka memiliki tradisi memanfaatkan alam secara berkelanjutan, seperti menangkap ikan dan mengumpulkan madu. Kehidupan di sekitar danau masih sangat terjaga keasliannya, dan masyarakat setempat tetap mempraktikkan adat dan budaya tradisional.
Interaksi dengan suku-suku Dayak ini memberikan pengalaman yang mendalam bagi pengunjung, memungkinkan mereka untuk lebih memahami kekayaan budaya Kalimantan.
Lokasi dan Akses Menuju Danau Sentarum
Danau Sentarum berada sekitar 520 km dari Kota Pontianak atau sekitar 2 jam perjalanan dari Putussibau, Kalimantan Barat.
Rute menuju Danau Sentarum dapat ditempuh dengan perjalanan darat maupun udara. Jika Anda ingin melewati jalur darat, perjalanan dari Pontianak ke Putussibau akan memakan waktu sekitar 11-12 jam.
Namun, bagi wisatawan yang ingin menghemat waktu, terdapat penerbangan harian dari Pontianak ke Bandara Pangsuma di Putussibau, yang dilayani oleh maskapai lokal.
Dari Putussibau, Anda dapat melanjutkan perjalanan menggunakan mobil menuju kawasan TNDS di Lanjak. Jalur alternatif lainnya adalah melalui Malaysia, dengan melewati Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong.
Pilihan ini lebih cocok bagi wisatawan yang berada di Sarawak atau kawasan sekitar Malaysia yang dekat dengan Kalimantan Barat.
Tips Berkunjung ke Danau Sentarum
1. Waktu Terbaik
Jika Anda ingin melihat danau dalam keadaan penuh, datanglah saat musim hujan (Oktober hingga Maret). Namun, jika ingin melihat kolam-kolam kecil dan pengalaman memancing tradisional, kunjungi saat musim kemarau.
2. Transportasi Udara
Karena jaraknya cukup jauh dari Pontianak, moda transportasi udara menjadi pilihan terbaik untuk menghemat waktu. Penerbangan dari Pontianak ke Putussibau tersedia setiap hari.
3. Penginapan
Pastikan untuk memesan penginapan jauh-jauh hari, terutama jika Anda berkunjung saat Festival Danau Sentarum yang biasanya diadakan tahunan.
4. Konsultasi Travel Agent
Karena lokasi Danau Sentarum cukup terpencil, berkonsultasilah dengan travel agent yang sudah berpengalaman dalam merencanakan perjalanan ke kawasan TNDS, terutama bagi Anda yang ingin menjelajahi lebih dalam ekosistem di sekitar danau.
Festival Danau Sentarum
Bagi Anda yang ingin menikmati pengalaman budaya, Festival Danau Sentarum adalah acara tahunan yang diselenggarakan di sekitar kawasan TNDS.
Festival ini menampilkan berbagai kegiatan budaya masyarakat Dayak, seperti tari-tarian, musik tradisional, dan pameran produk-produk khas. Festival ini tidak hanya memperlihatkan kekayaan alam Danau Sentarum, tetapi juga mempromosikan kearifan lokal masyarakat yang tinggal di sekitarnya.
Danau Sentarum di Kapuas Hulu adalah destinasi yang menawarkan pesona alam dan budaya yang luar biasa.
Mulai dari keindahan danau musiman, keanekaragaman hayati yang memukau, hingga kehidupan tradisional masyarakat Dayak yang unik, semuanya dapat Anda temukan di sini.
Kunjungi Wisata Danau Seran untuk merasakan petualangan dan pengalaman yang tak terlupakan di tengah hutan hujan tropis Kalimantan.